Apa saja? Ini dia jawabannya, seperti yang dikutip dari She Knows.
1. Tidak Ada Kecocokan
Banyak pasangan yang mengakhiri hubungan karena merasa terlalu banyak ketidakcocokan. Mungkin awalnya mereka bisa menerima perbedaan masing-masing dalam segala hal, dengan harapan hubungan akan semakin menarik dan tertantang. Tapi ketika hubungan sudah mulai menuju tingkat yang lebih serius, seringkali perbedaan itu jadi titik konflik dan batu sandungan.
Perbedaan prinsip, gaya hidup, kesukaan atau kebiasaan mungkin bisa diterima dalam kondisi tertentu. Misalnya saat masa pendekatan atau awal-awal pacaran. Tapi begitu jalinan asmara sudah berkembang pada keinginan untuk menikah dan punya anak, terlalu banyak ketidakcocokan antar pasangan justru menyebabkan frustasi dan mendorong pasangan untuk putus.
2. Selingkuh
Perselingkuhan berada di urutan kedua sebagai penyebab paling umum putusnya hubungan asmara. Saat memutuskan berkomitmen pada suatu hubungan, setiap orang pasti mengharapkan pasangannya tetap setia dan jujur. Ketika komitmen itu ternoda, sangat sulit mengembalikan kepercayaan dan lebih banyak berakhir pada hancurnya hubungan asmara.
Mungkin ada beberapa pasangan yang ingin coba memperbaiki hubungan setelah ia tahu kekasihnya berselingkuh. Tapi sebagian besar tidak bisa menyembuhkan rasa sakit hati dan memilih kata 'putus'.
3. Terpisah Jarak dan Waktu
Terlalu lama berada dalam jarak dan waktu yang berjauhan (tanpa adanya komunikasi yang intens) bisa memudarkan rasa cinta yang dimiliki masing-masing pasangan. Perbedaan jarak dan waktu (karena pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya) yang tidak di-maintain dengan baik bisa membuat seseorang --baik dari pihak wanita maupun pria-- berubah. Akibat tidak pernah terjalin komunikasi, saat keduanya bertemu muka, akan timbul perasaan seperti berhadapan dengan orang asing.
4. Ketertarikan yang Memudar
Banyak pasangan yang keliru menginterpretasikan, mana yang cinta sejati, mana yang hanya nafsu sesaat. Banyak jalinan asmara yang putus di tengah jalan karena pudar atau hilangnya ketertarikan pada salah satu atau dua pihak yang menjalin hubungan. Asmara yang awalnya terasa begitu membara, dalam periode tertentu bisa saja menjadi kaku, canggung dan dingin karena hilangnya chemistry. Akhirnya timbul kebosanan dan keinginan untuk segera mengakhiri hubungan, daripada ada salah satu pihak yang semakin tersakiti.
5. Perbedaan Visi
Ini mungkin jadi penyebab putusnya hubungan yang paling menyakitkan dan membuat frustasi. Mengapa? Karena seringkali asmara berakhir bukan akibat keduanya sudah tidak saling menyayangi, tapi jalan hidup yang mereka pilih sangat berbeda. Misalnya saja, sang wanita ingin segera menikah dan punya anak, sementara si pria masih mau bersenang-senang atau melanjutkan pendidikan. Contoh lain, si wanita masih mau meniti karir lebih tinggi, sedangkan kekasihnya ingin berumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar